Galvanometer adalah alat pengukur kuat arus yang sangat lemah. Cara kerjanya sama dengan Amperemeter, Voltmeter, dan Ohmmeter. Ketiga alat itu cara kerjanya sama dengan motor listrik, tapi karena dilengkapi pegas, maka kumparannya tidak berputar. Karena muatan dalam magnet dapat berubah
karena arus listrik yang mengalir ke dalamnya.
Galvanometer adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur kuat
arus dan beda potensial listrik yang relatif kecil. Galvanometer tidak dapat
digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik yang relatif
besar, karena komponen-komponen internalnya yang tidak mendukung . Galvanometer
bisa digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik yang
besar, jika pada galvanometer tersebut dipasang hambatan eksternal (pada
voltmeter disebut hambatan depan, sedangkan pada ampermeter disebut hambatan
shunt)
Galvanometer adalah alat ukur yang memiliki kepekaan tinggi. Oleh karena
itu, galvanometer dipakai pada pengukuran dengan tegangan yang sangat kecil.
Bila akan terdapat suatu tegangan antara dua titik pada satu jaringan listrik,
maka arus akan mengalir dalam alat pengukur (galvanometer) yang dihubungkan
antara kedua titik tersebut, dan akan menyebabkan dibangkitkanya suatu moment
penggerak. Cara inilah yang dipergunakan dalam jembatan wheatstone.
Dalam dunia kelistrikan, Galvanometer sejenis dengan ammeter / amperemeter dan merupakan suatu alat yang
digunakan untuk mendeteksi dan mengukur arus yang melalui suatu cabang.
Kebanyakan galvanometer menggunakan prinsip momen yang berlaku pada
kumparan di dalam medan magnet. Galvanometer akan menghasilkan perputaran jarum
penunjuk sebagai hasil dari arus listrik yang mengalir melalui lilitannya.
Pada mulanya bentuk galvanometer seperti alat yang dipakai Oersted yaitu
jarum kompas yang diletakkan dibawah kawat yang dialiri arus yang akan diukur.
Kawat dan jarum diantara keduanya mengarah utara-selatan apabila tidak ada arus
di dalam kawat. Akibat adanya arus listrik yang mengalir melalui kawat akan
tercipta medan magnet sehingga arah jarum magnet di dekat kawat akan bergeser
arah jarum magnetnya. Kepekaan galvanometer semacam ini bertambah apabila kawat
itu dililitkan menjadi kumparan dalam bidang vertical dengan jarum kompas
ditengahnya. Dan instrument semacam ini dibuat oleh Lord Kelvin pada tahun 1890,
yang tingkat kepekaanya jarang sekali dilampaui oleh alat-alat yang ada pada
saat ini.
Galvanometer adalah sebuah rancangan sederhana untuk mengukur arus yang
dilewatkan ke koil yang digantungkan diantara kutub-kutub sebuah magnet. Medan
magnetik ini menimbulkan torsi pada koil yang memutarnya beberapa derajat.
Torsi yang ditimbulkan oleh medan magnetik cenderung untuk menempatkan koil
tegak lurus dan memutar pegas Q. (Alonso, 1980: 131).
Menurut Dr. Efrizan Umar (2008: 64) menyatakan bahwa galvanometer adalah
instrument mekanik yang digunakan untuk mendeteksi adanya arus listrik yang
mengalir dalam suatu rangkaian. Alat ini sangat sensitif dan dapat digunakan
untuk mengukur arus listrik yang sangat besar.
0 komentar:
Posting Komentar